Langsung ke konten utama

Kampus Mengajar (KM3) di Kab. Pasangkayu, Sulawesi Barat

 

Assalamu’alaikum teman-temen, maaf ya nunggu lama buat nulisin cerita di semester 6 ku ini. Honestly, semester ini adalah semester paling berat karena mata kuliahnya punya tuntutan yang besar. Well mata kuliah yang aku dapetin di semester ini ada Statistika Matematika, Pengantar Topologi, Administrasi & Manajemen Sekolah, Metode Penelitian Kualitatif, Perencanaan Pembelajaran Matematika, Pembelajaran Mikro, dan Seminar Matematika. Sebenarnya semester ini aku ikut program MBKM which is program Kampus Mengajar Angkatan 3 yang alhamdulillahnya lulus dan dapet penempatan di SMP Negeri 03 Dapurang, Sulawesi Barat. But, I’ll tell you about the course first, okay!

Aku masih mengikuti kegiatan perkuliahan sebelum masa penerjunan ke lokasi penempatan program KM3. Jadi, aku sempat merasakan vibes perkuliahan semester 6 sampai ujian tengah semester. Pertama, mata kuliah statistika matematika sangat erat hubungannya dengan mata kuliah teori peluang disini tim dosen pengampu nya ada Prof Ratu, Pak Jeri, dan Bu Novita. Kami belajar lagi terkait Ekspektasi, Varians, Fungsi Pembangkit Momen, Distribusi peluang diskrit & kontinu seperti distribusi bernoulli, distribusi geometris, dan distribusi lainnya. Nah luaran dari mata kuliah ini adalah membuat sebuah alat peraga sebagai media pembelajaran matematika namun masih menerapkan konsep distribusi peluang yang telah dipelajari dalam MK ini. Kedua, mata kuliah Pengantar Topologi yang diampu oleh Pak Darmo, Bu Elika, dan Bu Helen. Mata kuliah ini menuntut mahasiswa untuk aktif bertanya dan menanggapi terkait materi perkuliahan yang dibahas selama tatap maya di zoom. Nah di mata kuliah ini kita belajar tentang sesuatu yang sangat matematis dan abstrak sehingga aku tidak bisa mendeskripsikan mata kuliah ini dengan jelas, hehehe. Oke lanjut ke mata kuliah yang ketiga ya! Ada mata kuliah administrasi dan manejemen sekolah. Teori yang dipelajari dalam mata kuliah ini sangat membantuku selama mengikuti kegiatan KM3. Ada Bu Iin yang sangat sabar membimbing kami membahas kasus setiap minggunya agar dapat dihadapi ketika masalah ini ditemukan dilapangan. Disini kami belajar tentang semua peranan dan struktur yang ada di dalam dunia pendidikan, kami juga belajar tentang kepustakawanan, serta unsur-unsur yang terlibat dalam sistem administrasi dan manajemen sekolah. Selanjutnya ada mata kuliah metode penelitian kualitatif yang diampu langsung oleh Bu Nyimas dan Bu Weni. Mata kuliah ini sangat membantu progress kami dalam membuat proposal penelitian, disini kami belajar terkait metode penelitian kualitatif secara mendalam. Selanjutnya ada mata kuliah perencanaan pembelajaran matematika dimana kami membuat instrumen yang sangat lengkap. Dari satu KD kami mulai dengan menganalisis SKL, KI, dan KD kemudian membuat RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, LKPD, dan istrumen lainnya yang dibutuhkan ketika mengajar nantinya. Selanjutnya ada pembelajaran mikro yang diampu oleh Bu Ely, Bu Novita, dan Bu Novika. Disini kami belajar langsung terkait praktek mengajar dan diharapkan dapat menguasai 8 keterampilan mengajar. Dan yang terakhir ada mata kuliah Seminar Matematika yang diampu oleh Bu Tia dan Bu Novika. Disinilah kami bisa mendapatkan satu proses menuju gelar S.Pd yaitu dengan mengikuti seminar atau yang biasa disebut kolokium. Kolokium ini mengharuskan mahasiswa untuk menyeminarkan berbagai teorema, rumus, atau konsep matematika yang bisa jadi jarang diketahui orang. Nah dikarenakan aku mengikuti program KM3 jadi aku menyeminarkan kegiatanku selama mengikuti program MBKM. Okedeh guys, jadi begitulah perkuliahan semester 6 di prodi pendidikan matematika. Mungkin disini temen-temen banyak yang mengalami fase Burnout Kuliah jadi tidak heran kalo banyak air mata yang ditumpahkan. Selamat ya buat temen-temen yang berhasil melewati semester ini dan semangat buat mengemban gelar menjadi mahasiswa tingkat akhir. Jiayou!!!!

Sekarang aku mau bahas kegiatan selama mengikuti Program KM3 ya guys. First of all aku jelaskan dulu secara singkat terkait program ini ya.  Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM). Program ini lebih terfokus pada dunia pendidikan dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta dapat memotivasi dan menginspirasi siswa sekolah dasar dan menengah untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka. Program ini berlangsung selama satu semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi dan saat ini sudah ada 3 angkatan. Kampus Mengajar angkatan 3 lebih berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi untuk memihkan adanya learning loss yang dialami siswa SD dan SMP akibat pandemi. Oke guys setidaknya ada gambaran kan ya tentang program ini. Nah kegiatan yang dilakukan dalam program Kampus Mengajar Angkatan 3 terbagi jadi 3 tahap yaitu: pra-penugasan, penugasan, pasca-penugasan. Pra-penugasan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan tugas di SD atau SMP sasaran. Kegiatan ini meliputi pembekalan, koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan koordinasi dengan SD atau SMP sasaran. Sedangkan kegiatan penugasan meliputi kegiatan awal penugasan, kegiatan harian, kegiatan mingguan, dan penyusunan laporan akhir. Dan kegiatan pasca-penugasan meliputi pembuatan laporan akhir kegiatan, melaporkan diri ke Perguruan Tinggi asal, melakukan penyetaraan sks, dan desiminasi kegiatan Kampus Mengajar yang telah dilakukan kepada civitas akademik di perguruan tinggi/program studi asal. Oleh karena itu, disini aku akan membahas bagaimana pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 3 di SMP Negeri 03 Dapurang, Sulawesi Barat.

SMP Negeri 03 Dapurang merupakan sekolah menengah pertama negeri yang berada di Dusun Funju, Desa Benggaulu, Kec. Dapurang, Kab. Pasangkayu, Prov. Sulawesi Barat. Sekolah ini baru mendapatkan perhatian pemerintah pada akhir tahun 2019 sehingga sekolah ini memiliki dua lokasi gedung yang berbeda. Pada awalnya sekolah ini hanya memiliki 3 ruang kelas dan ruang guru yang menumpang di SDN 1 Funju. Namun, pada tahun 2016, kepala sekolah berinisiasi untuk membangun ruang guru secara sederhana dan satu ruangan lagi sebagai perpustakaan sekaligus gudang. Pada akhir tahun 2019, mulai dilakukan pembangunan 3 gedung tambahan di Dusun Tamue dan selesai pada tahun 2021. Sehingga lokasi lama menjadi ruang kelas VII, VIII A, VIII B, Ruang guru, dan Gudang. Sedangkan sekolah baru sebagai ruang kelas IX, ruang kepala sekolah, dan rumah dinas. Semua ruangan sekolah akan direncanakan untuk dipindahkan ke lokasi baru setelah semua pembangunan gedung sekolah selesai.  Pembelajaran di SMP Negeri 03 Dapurang dilaksanakan secara luring dengan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan setiap hari Senin- Sabtu pada pukul 07.30-12.35 WITA. Peserta didik tahun ajaran 2021/2022 yang ada di sekolah tersebut berjumlah 101 siswa yang dibagi ke dalam empat kelas yaitu kelas VII, VIII A VIII B, dan IX. Tenaga pendidik di SMP tersebut berjumlah 13 orang guru. Kegiatan adaptasi teknologi yang dilakukan di SMP Negeri 03 Dapurang masih kurang karena keterbatasan jaringan internet dan listrik di lingkungan sekolah. Provider yang ada jaringan di lingkungan sekolah hanya Telkomsel dan Indosat saja. Selain itu, terkadang proses pembelajaran dilakukan dengan bantuan proyektor dan laptop. Namun hanya ruangan yang berada lokasi baru yang dapat melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan proyektor karena sekolah tersebut belum memiliki fasilitas laboratorium komputer maupun laboratorium IPA. Sehingga proses adaptasi teknologi dalam pembelajaran masih kurang. Selanjutnya proses administrasi yang dilakukan seperti penginputan nilai peserta didik, arsip surat, dan administrasi lainnya masih dilakukan secara manual dan tulis tangan. Selain itu, sekolah belum melakukan inventaris buku perpustakaan serta belum memiliki website sendiri untuk meng-update kegiatan sekolah secara berkala. Oleh karena itu, selama di penugasan kami membuat program kerja yang insyaallah dapat membantu sekolah agar dapat lebih berkembang. Program kerja wajib yang dilaksanakan selama penugasaan meliputi: pelaksanaan AKM Kelas untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 03 Dapurang, Implementasi literasi dan Numerasi di setiap mata pelajaran, Adaptasi teknologi, Membantu administrasi sekolah, dan sosialisasi produk pembelajaran dari Kemendikbud. Jika kita bahas kegiatan ini secara detail maka kemungkinan tulisan ini akan jadi makalah wkwkwk jadi, jika temen-temen masih penasaran. Bisa baca arsip file selama kegiatan pada link berikut ya!  Link Kegiatan KM3 Sulbar

                             





Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Long-Distance Love, Written by Allah

Every great story begins with something small—an encounter, a message, or even a shared screen. Ours began quietly too, not with fireworks, but with formulas and Zoom meetings. It was 2021, and I was enrolled in a Differential Equations class at Universitas Sriwijaya. Everything was held online due to the pandemic, and that’s when I first saw his name pop up—Khairu Agus Wijaya, a calm and focused student from Merauke, Papua, who was joining through the Merdeka Student Exchange Program (PMM). We weren’t the only ones with cameras on, and there were no breakout rooms, but there were small-group discussions that consisted of four people. But somehow, amidst the grid of faces and silence between lectures, we began to notice each other. Our first interaction wasn’t even in Indonesian—it was in Mandarin, a language we both happened to be learning. That small spark led us to chat more through the class WhatsApp group. We began exchanging ideas about assignments, encouraging each other before...

Cerpen: Ikatan Takdir Al Azhar

Study or Married Ikatan Takdir Al Azhar                 “ Ini secercah kisah kehidupanku yang penuh akan lika-liku alur perjalanan dari titik awal hingga ke akhir. Aku menemukan berbagai   rambu-rambu di setiap persimpang a n. Ketika waktunya untuk berhenti, aku akan mencoba untuk berhenti. Di saat aku harus memutar arah ke belakang, maka aku akan melihat masa lalu yang hampir sirna atau bahkan masih terngiang-ngiang di kepalaku dan sekejab akan menikung untuk menghindari tabrakan beruntun di sepanjang tol. Semua orang tidak akan tahu tentang nasib yang akan menyelimuti setiap waktu di sepanjang rute perjalanan umurnya. Kisahku dan kisahmu akan saling berhubungan.” Mungkin hanya itulah sepenggal paragraf yang masih ku ingat saat kita membaca sebuah novel bersama dikala putih abu-abu masih menjadi identitas kita dan toko muslim menjadi vila yang nyaman untuk persinggahan sehabis pulang sekolah. ...

To XB AIS Class: A Letter From Your Grateful Teacher

As my days at SMA IT Raudhatul Ulum come to an end, I find myself overwhelmed with gratitude, love, and—above all—deep sadness. Resigning from a place that has given me so much is not easy. But what makes it even harder is saying goodbye to a group of students who have left a permanent mark on my heart: XB AIS Class . This class wasn’t just a teaching assignment. It became a safe space, a little home inside the school walls. I still remember my first day with them. I didn’t know yet how close we would become, how they would end up becoming the most beautiful part of my journey in this school. These students—my students—taught me that love can be expressed in countless ways, even in a teacher-student relationship. Though I am older, and though I am supposed to be the one nurturing them, they were the ones who showed me love every day . Some of them encouraged me with kind words, always knowing the right thing to say when I looked tired or overwhelmed. Some gave me gifts—small, thou...